JAKARTA | NASIONALONLINE.ID – Siswa SMA Unggulan Berbasis Pesantren Amanatul Ummah berhasil membawa pulang medali perak dari ajang World Science, Environment and Engineering Competition (WSEEC). Kompetisi internasional yang digelar di Universitas Indonesia, Jakarta ini diikuti 235 tim dari 23 negara, mulai dari Malaysia, Thailand, Filipina, Korea Selatan, Nigeria, Makedonia, Puerto Rico, Turki, Meksiko, Kazakhstan, India, Palestina, Mesir, Iran, Maroko, Bangladesh, Haiti, Azerbaijan, Irak, Taiwan, Rumania, dan Uni Emirat Arab. Kelima siswa tersebut yakni: Alvian Dwi Vidianto, M. Nurhadyatullah K., M. Aryya Maulana, M. Ghufron Maulana, dan M. Tabut Malhan.
WSEEC 2022 merupakan kompetisi proyek dan riset sains terapan tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Sekolah Ilmu Lingkungan, Univers itas Indonesia pada 18-19 Juli 2022. Ajang ini juga digelar untuk mengevaluasi hasil riset tingkat pelajar. Alvian mengatakan, timnya mengusung aplikasi berbasis Android yang bertujuan untuk menghubungkan user (pengguna, Red) dengan ustad – ustad yang ramah dan berkompeten di bidangnya dengan tiga fungsi utama: 1) tutoring, 2) counseling, dan, 3) online invitation.
Ia menjelaskan bahwa kesadaran untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman agama menjadi trend kebutuhan masyarakat muslim perkotaan akhir-akhir ini di Indonesia, seperti karyawan swasta, PNS, BUMN dan lain lain. Namun sebagian dari mereka memiliki waktu yang terbatas untuk mengikuti kajian-kajian keislaman. Hal ini mengakibatkan kurang maksimalnya pemahaman agama yang diperoleh terutama dari sumber media digital yang terkadang cenderung click bite (permainan dari judul agar diklik user), informasi yang dipotong, sumber informasi yang belum tentu memiliki kapabilitas menyampaikan pemahaman agama yang utuh.
Belum lagi jika ada masyarakat muslim perkotaan yang membutuhkan solusi ustad bila mereka sedang menghadapi problematika kehidupan pribadi mereka agar dapat ditanyakan dan dikonsuiltasikan dengan ustad. Oleh karena itu, kami mencoba mengusung aplikasi CALLUSTAD, Disinilah urgensinya kehadiran aplikasi ini ditengah-tengah masyarakat perkotaan pada khususnya,” kata Alvian, selaku ketua Tim.
Sementara itu, Aryya, salah satu anggota tim sebagai UX designer mengatakan sangat bersyukur dan senang mendapat medali perak dalam kompetisi tersebut. Ia berharap, aplikasi ini dapat diluncurkan dan bermanfaat bagi masyarakat muslim perkotaan, khususnya.
Nur Hadyatullah, salah satu anggota tim sebagai software engineer mengaku tidak menyangka mendapat medali perak karena merasa gugup saat sesi penilaian.
“Alhamdulillah, Senang sekali pastinya. karena bisa berkesempatan ikut kompetisi ini dan bisa dapat silver medal. Harapan ke depan, semoga aplikasi ini bisa dikembangkan dan release secara resmi supaya bisa dimanfaatkan untuk masyarakat muslim perkotaan di luar sana. Melalui pencapaian ini, semoga jadi pemicu untuk lebih berprestasi lagi ke depannya,” Pungkas Nur Hadyatullah. (AY)