JAKARTA | NASIONALONLINE.ID – KH. As’ad Said Ali menjelaskan, sejak 1996 seperti halnya Osama Bin Ladin, Al Zawahiri mendapat perlindungan dari pemeritah Afganistan yang terbentuk 1991 paska hengkangnya Rusia. Dari mulai Presifen Rabbani ( pro Amerika ), Mullah Umar ( Taliban /lawan Rabbani ) dan sampai rezim Taliban yang sekarang.
Hal ini sesuai dengan tradisi pastunwali yang wajib melindungi tamu yang meminta perlindungan, terlepas dari masalah politik. Sebelum rezim Taliban yang berkuasa sekarang, Ayman berada dalam persembunyiannya di wilayah perbatasan Afganistan – Pakistan. Setelah itu pindah ke wilayah Afganistan dan dibawah perlindungan salah satu tokoh Taliban Fraksi Hakkani.
“Selama rezim Taliban sekarang, Al Qaeda belum pernah lakukan aksi teror di Afganistan. Bahkan Taliban mendapat serangan dari ISIS – P ( Isis Propinsi Khorasan ). ISIS menuduh Al Qaeda mensuplai informasi tentang ISIS kepada rezim Taliban. Sejumlah ledakan besar di Afghanistan sejak setahun terakhir diklaim dilakukan oleh ISIS,” kata Mantan Waka-BIN tersebut kepada awak media, di kantornya, Tebet, Kamis, 4/8/22
Menurutnya, kemungkinan salah satu tokoh Taliban membocorkan persembunyian Ayman kepada pihak Amerika. Hal ini sebagai imbalan atas bantuan kemanusiaan cukup besar yang diberikan oleh masyarakat internasional yang tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan AS. Disamping itu juga sebagai bagian dari upaya negara tersebut untuk mengendorkan isolasinya dari dunia internasional.
Dari berbagai calon pengganti Sang Maestro Ayman, Saif Al Adil adalah calon terkuat. Ia salah satu perencana dan pelaku ledakan bom di kedubes AS di Kenya dan Tanzania pada 1998. Dan Saif Al Adil yang nama aslinya adalah Mohammad Ibrahim Al Makawi mempunyai hubungan sangat dengan dekat dg OBL ( sebagai komandan pengamanan OBL) , Ayman Al Zawahiri dan Mohamad Atef ( arsiten ledakan WTC 2011 ).
Saif Al Adil ( SAA ) familier dengan aktivitas Al Qaeda di Sahel ( Afrika Utara ), Afrika Timur, Sudan – Somalia- Mozambiq dan kawasan Afrika Barat, Nigeria dan Niger. Satu hal lagi, SAA pernah menjadi perwira penghubung dengan kalangan tertentu di Iran. Negara pusat Syiah tersebut sangat strategis bagi Al Qaeda khususnya dalam rangka sebagai tempat persembunyian dan salah satu akses ke wilayah Afganistan.
“Berdasarkan analisa singkat diatas, kawasan Afrika yang rawan dengan aksi kekerasan dan kemiskinan serta instabilitas politik dan keamanan mungkin menjadi prioritas utama,” Pungkasnya. (Red 01)