Bekasi – Mantan Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. As’ad Said Ali, menyambut tahun baru 2025 dengan gaya yang unik. Ia mengungkapkan kekagumannya pada kualitas cerutu lokal buatan Semarang dan Kudus, yang menurutnya tidak kalah dengan cerutu impor terkenal seperti Cohiba dan Montecristo dari Kuba.
“Menikmati tahun baru dengan menghisap cerutu buatan Semarang-Kudus rasanya sangat istimewa. Kualitasnya mampu bersaing dengan cerutu-cerutu premium dari luar negeri,” ujar KH. As’ad Said Ali dalam pernyataannya.
Ia menambahkan bahwa cerutu Semarang-Kudus memiliki keunikan tersendiri. Salah satu daya tariknya adalah proses pembuatannya yang dilakukan secara tradisional oleh para pekerja lokal, yang sebagian besar adalah perempuan muda.
“Keistimewaannya terletak pada sentuhan tangan para gadis pembuatnya, yang memiliki dedikasi dan keterampilan tinggi,” lanjutnya. 1/1/25.
Cerutu dari Semarang dan Kudus memang sudah lama dikenal sebagai produk lokal berkualitas tinggi. Bahan bakunya berasal dari tembakau pilihan, yang diolah dengan teknik tradisional untuk menghasilkan rasa yang khas. Banyak pecinta cerutu lokal maupun internasional memuji aroma dan kekayaan rasa dari cerutu ini.
Komentar KH. As’ad Said Ali ini sekaligus menjadi promosi bagi produk cerutu lokal Indonesia, yang selama ini bersaing dengan produk impor. Ia berharap lebih banyak masyarakat Indonesia yang bangga menggunakan produk lokal berkualitas tinggi.
Dengan meningkatnya minat terhadap produk-produk lokal, cerutu dari Semarang-Kudus memiliki potensi besar untuk semakin dikenal di pasar global. Momentum tahun baru ini diharapkan menjadi momen kebangkitan cerutu Indonesia sebagai salah satu ikon kebanggaan nasional. (Red 01)