Semarang – Dewasa ini Etika dan Budaya menjadi masalah bagi bangsa. Hal itu lebih dipicu lajunya perkembangan di era digital. Dalam rangka mengantisipasi masyarakat agar tidak luntur dengan Budaya kita sendiri , Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN) Kota Semarang menggelar Diskusi Kebudayaan yang berlangsung Minggu (11/9/22)
Diskusi yang mengambil thema “Kebudayaan & Gerakan Radikal Indonesia” bersifat terbatas dengan nara sumber DR. Widoyono MPH dengan Moderator serta dr. Agung (Ketua LKN Kota Semarang)
Acara yang berlangsung di Roemah Kebangsaan dihadiri berbagai komponen aktifis masyarakat diantaranya :
Ketua LKN Kudus (Anton), Alumni GMNI Semarang, Gerakan Pemuda Marhaen (GPM), perwakilan organ relawan FORMASSI (Yudee & Sides), serta aktifis lainnya.
DR Widoyono dalam paparannya tentang maraknya gerakan Radikalisme yang tetjadi di beberapa negara termasuk di Indonesia yang menggunakan berbagai macam pola, baik yang bersifat terbuka maupun yang bersifat tertutup (under cover) termasuk yang menyusup ke beberapa lapisan masyarakat, dan cenderung memecah belah bangsa. Semua gerakan radikal ini termasuk pola-pola nya wajib di waspadai bersama demi kelangsungan NKRI yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
Pada sesion selanjutnya dengan tanya jawab dan beberapa masukkan dari para peserta.
Sebagai puncak acara , acara diskusi secara keseluruhan ditutup dengan kesepakatan bersama dalam bentuk closing point. ( NANO)