JAKARTA ‘ Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut transaksi janggal sebesar Rp300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ada kaitannya dengan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU)
Mahfud juga menyatakan kesiapannya untuk menjelaskan polemik ini di DPR. Ia mengaku tidak main-main soal laporan ini. Adapun hal itu Mahfud sampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd, Kamis (17/3) malam.
“Sy siap memenuhi undangan DPR utk menjelaskan dan menunjukkan daftar dugaan pencucian uang 300T di Kemenkeu.” kata Mahfud dalam cuitannya.
As’ad Said Ali mantan Waka-BIN menjelaskan yang terjadi isu perkembangan dugaan atas temuan Transaksi jangal Rp. 300 T di kemenkeu. Menjelang awal ramadhan ini, terjadi perkembangan kontradiktip yang mendorong saya untuk menuangkannya kedalam tulisan singkat . Pada satu sisi, media sosial dan elektronik memuat secara luas berita tentang temuan transaksi janggal Rp 300 T di Kemenkeu yang disampaikan oleh Menko Polhukam Mahfudz MD.
Kita melihat Pada sisi lain ibu – ibu dan emak- emak mengeluhkan kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang awal ramadlan sekarang ini. Dua hal kontradiktip tersebut berlangsung pada saat kondisi psikologis masyarakat masih rentan sebagai dampak dari wabah pandemi yang lalu dan kemudian ditambah dengan dampak negatip dari perang Rusia – Ukraina.
“Kontradiksi tersebut menimbulkan spekulasi awam, apakah transaksi janggal tersebut terkait dengan kenaikan harga ?. Bahkan tidak sedikit warga masyarakat yang mulai menduga terjadinya penyelewengan dikementerian Keuangan yang dipimpin oleh Menteri yang mempunyai kredibilitas nasional dan internasional,” jelasnya As’ad kepada, media Nasionalnews.co.id Minggu (19/3/23)
Lebih lanjut ditegaskan As’ad Pria Asal kudus yang dikenal sebagai tokoh nasional. Kecurigaan tersebut cukup beralasan dengan terendusnya sejumlah pejabat dilingkungan Kemenkeu yang mempunyai “rekening gendut “.
“Dalam situasi yang penuh tanda tanya tersebut, Menko Polhukam Mahfudz MD pada saat tulisan ini sedang ditulis ( jam 20 tgl 18 Maret ) menyatakan bahwa “ dirinya siap dengan data otentik yang akan ditunjukkan kepada DPR” bahkan beliau siap pada hari Senin yad. Setelah ada pernyataan tersebut pikiran dan hati saya terasa lega, sebab teka teki soal “ transaksi janggal “ akan menjadi jelas yang dapat mendinginkan suasana,” katanya.
Sikap Menkopolhukam tersebut perlu mendapat apresiasi yang tinggi. Selain akan membuka kemungkinan telah terjadinya penyalah gunaan keuangan negara , juga mendorong para pejabat berani membuka segala bentuk penyelewengan di semua kementerian.
“Tidak berlebihan jika dikemukakan disini bahwa Menkopolhukam Mahfudz MD membuka “cakrawala keterbukaan” yang menjadi salah satu “syarat penting” dari tradisi masyarakat demokratis,”imbuhnya.
(Red-03)