Jakarta – KH. As’ad Said Ali mengatakan di mana ia selalu menceritakan perjuangan leluhurnya kepada setiap ada famili yang berkunjung kepadanya. Hal itu dilakukan untuk memberi motivasi kepada generasi penerus agar mewarisi nilai atau darah perjuangan leluhurnya khususnya buyutnya mbah Ali bin Nuh bin Usman yang merupakan trah pangeran Cendono Kudus. Nur Choiron yang datamg bersama istrinya adalah putra dari adik sepupu saya, putri dari lik Sulbi bin Ali yaitu Fuadiyah dan Mas’ad (pemain bola Persiku tahun 60-an). Keduanya baru pertama kali bertemu kepadanya, makanya ia menceritakan sekelumit kisah perjuangan kakeknya.
Menurutnya, mbah Ali bin Nuh bin Usman pada tahun 1917 menggerakkan pemogokan para pemilik sapi dan kerbau untuk menarik lori pengangkut tebu dari sawah ke lori untuk selanjutnya diangkut ke pabrik lendeng Kudus. Mbah Ali merupakan aktivis sarikat Islam cabang Kudus yang didirikan dan dipimpin Kiai Asnawi (ALM). Pemogokan tersebut berhasil dan Belanda bersedia berunding. Mbah Ali yang yang memiliki 72 sapi merupakan tokoh lokal yang sangat disegani pada saat itu. Sedangkan Kiai Asnawi adalah kawan perjuangan Kyai Wahab Hasbullah salah seorang pendiri NU. Mbah Wahab beberapa tahun yang lalu telah menerima gelar pahlawan nasional.
“Kyai Wahab dan Kyai Asnawi merupakan teman seperjuangan dalam metintis NU, sehingga layak mendapat gelar pahlawan nasional. Kedua Kyai tetsebut mewakili para Kyai perintis NU yang dengan tegas menolak sistem Khilafah dalam konggres umat Islam yang diselenggarakan sejak tahun 1921. Keduanya pada tahun 1924 Akhirnya keluar dari sidang pada sidang yang membahas sistem khilafah setelah satu tahun khilafah Usmaniyah di Turki dinyatakan bubar. Setelah itu utusan dari Muhammadiyah pada tahun 1926 juga menolak sistem khilafah,” jelas mantan Waka-BIN tersebut, lewat ketetangan tertulis kepada awak media, Sabtu 9/4/23.
Menurutnya, Kyai Asnawi layak menerima gelar pahlawan nasional karena gema aksinya membangkitkan perlawanan terhadap penjajah secara damai bethasil. Ia berharap kelak warga Kudus akan semakin percaya diri dan mau mewarisi nilai-nilai perjuangan kedua leluhurnya tersebut. Dan KH. As’ad siap membantu. (Red 01)