Jakarta Pusat, – PT Logindo Samudramakmur Tbk. menargetkan hingga akhir Desember 2023 dapat meraih pendapatan sekitar USD 27 juta dan rugi usaha dibawah USD 2,5 juta. Hal ini disampaikan Presiden Direktur Logindo, Eddy Kurniawan, dalam Public Expose di kantor Perseroan, Rabu (21/6/2023).
Menurut Eddy, target ini cukup conservative karena managemen berpendapat, membutuhkan sedikit waktu untuk industri offshore di tanah air untuk menyesuaikan peningkatan harga sewa kapal.
“Harga sewa kapal saat ini masih tertekan, masih terdiscount sampai 40 persen. Kalo di Timur Tengah dan Malaysia sudah merangkak naik, 40 persen diatas harga sewa kapal di indonesia. Bahkan di Timur Tengah butuh banyak kapal. Otomatis harga sewa kapal naik signifikan”, paparnya.
Dia menjelaskan, meningkatnya harga minyak dunia berpengaruh terhadap meningkatnya aktivitas di sektor minyak dan gas bumi, yang pada akhirnya mendorong meningkatnya permintaan akan kapal-kapal OSV. Di beberapa tipe kapal juga sudah terjadi peningkatan harga sewa.
Supply kapal-kapal OSV untuk tipe-tipe tertentu bahkan sudah mulai berkurang, terutama untuk Indonesia. Hal ini karena harga sewa kapal di luar Indonesia lebih tinggi dari di dalam negeri.
“Sekitar 5 ribu dollar atau Rp 75 juta per day, sementara di indonesia harga sewa kapal masih Rp 48 juta per day”, lanjut Eddy.
Kinerja Keuangan
Pada tahun 2022 perseroan mencatat pendapatan sebesar USD 29,5 juta naik 2,7 % dari total pendapatan tahun 2021 sebeaar USD 28,7 juta. Laba/Rugi Bersih tahun 2022 tercatat sebwsar USD 5 988, sedangkan tahun 2021 sebesar USD 2 654.
Per 31 Mei 2023, kontrak baru yang berhasil diperoleh senilau USD 11,1 juta. Total kontrak kapal yang dimiliki Perseroan senilai USD 35,8 juta. Nilai yang belum terpakai USD 14,5 juta.
“Difokuskan untuk pemeliharaan kapal sambil tetap memberikan pelayanan terbaik”, pungkas Eddy. (War/rls)