Jakarta – Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud Md mengatakan jagoannya tidak mengandalkan pembangunan infrastruktur untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 7%. Sekretaris Eksekutif TPN Ganjar-Mahfud, Heru Dewanto mengatakan selama 9 tahun pemerintah Presiden Joko Widodo pembangunan infrastruktur sudah cukup masif.
“Kita sudah punya infrastruktur, bisa dibilang 9 tahun terakhir kita sudah membangun infrastruktur cukup masif,” kata Heru, Rabu 8/11/23.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur tersebut belum bisa memutar alat produksi dan mesin perekonomian Indonesia. Dia mengatakan ekonomi Indonesia memang terus tumbuh, tapi pertumbuhan itu lebih banyak terjadi karena pembangunan infrastruktur.
Padahal, kata dia, pembangunan infrastruktur seharusnya menjadi alat untuk mencapai tujuan, bukan tujuan pembangunan itu sendiri. “Tujuannya apa, menggerakan perekonomian, menggerakkan industri kita, ini yang belum terlihat,” jelasnya.
Dia melanjutkan, Ganjar-Mahfud punya strategi untuk menyelesaikan persoalan itu. Cara pertama, kata dia, adalah memperbaiki konektivitas infrastruktur di Indonesia dengan infrastruktur global. Setelah konektivitas itu rampung, dia mengatakan Ganjar akan menyiapkan mesin perekonomian yang bisa melaju kencang.
“Kalau diibaratkan jalan tol dengan speed limitnya 350 kilometer/jam sudah selesai, kita perlu mobil dengan kemampuan berlari 350 km/jam juga, kalau hanya 100 km/jam kenapa kita bangun jalan tol dengan speed limit 350?” katanya.
Heru mengatakan Ganjar akan mengandalkan Mahfud Md untuk membuat mesin perekonomian Indonesia bisa lebih ngebut. Caranya, dengan memanfaatkan pengalaman Mahfud dalam reformasi hukum dan birokrasi. Dia mengatakan reformasi tersebut amat dibutuhkan untuk memberikan kepastian hukum di Indonesia. Dengan kepastian hukum yang terjamin, maka investasi diharapkan akan mengalir deras ke dalam negeri yang pada akhirnya menjadi penopang pertumbuhan ekonomi.
“Pak Mahfud sangat kita harapkan bisa menciptakan kepastian hukum. Tadi ada pertanyaan investasi dari mana. Kepastian hukum, reformasi birokrasi dan digitalisasi birokrasi itu adalah langkah kita untuk mempercepat mesin ekonomi,” katanya.
Direktur Muda Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Reyhan Noor menambahkan pasangan tersebut juga akan memaksimalkan potensi ekonomi yang selama ini belum tergarap. Salah satunya adalah potensi ekonomi ramah lingkungan. Dia mengatakan dengan menggarap sektor ekonomi tersebut maka pertumbuhan ekonomi dijamin moncer.
“Seharusnya, bukan hanya memperbaiki yang sudah ada, tetapi memperluas apa yang belum kita optimalkan seperti ekonomi hijau dan ekonomi biru,” pungkasnya. (Red 02)