Jakarta – Renungan KH. As’ad Said Ali, “Bismillahirrakhmaanir Rahiim,” ucapnya sebelum memulai renungan.
Dia memberikan analogi manusia seperti buah rambutan: buah rambutan dalam satu pohon sebagian besar berwarna hijau muda dan hijau tua yang berarti masih mentah, dan ada yang berwarna kuning, artinya menjelang masak, sementata yang lain berwarna merah pertanda sudah masak dan siap dipetik.
“Allah swt memberi contoh siklus kehidupan seperti buah rambutan sesuai taqdir Nya,” kata mantan Waka-BIN itu, lewat tulisan di facebooknya, Selasa,2/1/24.
Dia melanjutkan, bedanya pohon dengan insan kaamil (makhluk yang sempurna), manusia mempunyai akal dan nafsu untuk berikhtiar mencapai derajat tertentu yang lebih tinggi dari teman atau saudara di sekitarmya. meskipun hal itu juga tidak terlepas dari kehendak atau taqdir-Nya.
“Apapun derajat, kedudukan dan pangkat kita semua, kita semua akan berbahagia kalau bersikap sabar. Allah SWT selalu bersama hamba-Nya yang sabar,” ujarnya.
Selain itu sebagai hamba Allah Harus selalu memelihara amar ma’ruf dan Nahi Munkar…..Subhanallah Wal Hamdulillah ,,,,,,,,,,Allahu Akbar. (تهنية براس سنة ٢٠٢٤ م). Red 01)