JAKARTA | NASIONALONLINE.ID – Setelah habis masa hukuman karena tuduhan kasus terorisme, Ustadz Abu Bakar Baasyir menerima Pancasila sebagai ideologi negara.
KH. As’ad Said Ali menyampaikan Argumentasi Ustadz Abu Bakar Baasyir menerima Pancasila sebagai ideologi negara sangat sahih, didasarkan pada dua argumentasi yang kuat ; pertama – para ulama menyetujuinya, kedua – Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa bermakna Tauhid. Hanya beliau menyayangkan pelaksanaannya belum memenuhi harapan.
“Sekalipun saya dan Ustadz Abu secara politik berseberangan, tetapi diam diam saya mengaguminya. Fisik dan mentalnya kuat sehingga dalam usianya yang sudah lanjut ( lahir 1937 ) , mampu bertahan di dalam tahanan cukup lama. Seperti halnya seorang pilot pesawat tempur, didunia intelijen juga demikian, kagum kepada “lawan yang hebat” jelas mantan Waka-BIN tersebut, Selasa 9/8/22.
Ia melanjutkan, Ustadz Abu, demikian sebagian pengikutnya memanggil, adalah orang kedua dalam Al Jamaah Al Islamiyah. Orang pertama Jamaah Islamiah ( JI ) adalah Ustadz Abdullah Sungkar lahir 1937 dan meninggal pada 1999. Dua serangkai ini adalah teman akrab sejak muda.
Nama JI sendiri diambil dari suatu organisasi di Mesir yang salah satu pendirinya adalah Dr Umar Abdurahman, seorang ulama tuna netra yang cerdas. Tokoh pendiri JI Mesir yang lain adalah Dr Najih Ibrahim. Sebagaimana Ustadz Abu, Dr Najih Ibrahim juga menyadari jalan salah yang ditempuhnya setelah berada didalam penjara.
Dr Najih pernah beberapa kali berkunjung ke Indonesia dan bersedia menulis pengantar buku saya keempat “ AL Qaeda, Tinjauan Politik dan Sepak Terjangnya di Asia Tenggara “. Beliau pernah menjenguk Ustadz Abubakar Baasir di penjara dan memberikan nasehat. Ketika itu Ustadz Abu hanya mendengarkan saja, tanpa komentar.
Al jamaah Al Islamiyah merupakan pecahan dari Ikhwanul Muslimin yang didirikan oleh Sheikh Hasan Al Banna, seorang Sufi. Adik beliau Jamal Al Banna pernah berkunjung ke Indonesia dan beliau mampir ke kantor saya. Beliau berpesan kepada saya bahwa pada akhirnya para pemimpin JI akan sadar kembali. Sebabnya kata beliau “ Jihad di dalam era globalisasi, bukanlah berani mati di jalan Allah swt, tetapi jihad yang benar adalah berani hidup dijalan Allah “.
“Saya pernah mengusulkan kepada komandan saya agar Ustadz Abubakar Baasyir dibebaskan dari penjara karena kesehatannya yang menurun. Alasan saya , kalau meninggal di penjara bisa menimbulkan dendam dari para pendukungnya. Suatu saat , Insya Allah saya akan berkunjung ke kediaman beliau untuk silatur rahim,” pungkasnya. (Red 01)