Surabaya – Setelah Amerika Serikat menggunakan hak veto Dewan Keamanan PBB untuk melindungi sekutunya dari tuntutan global untuk gencatan senjata.
Dan sejak gencatan senjata gagal pekan lalu, Israel telah memperluas kampanye daratnya ke bagian selatan Jalur Gaza dengan melancarkan serangan ke kota utama di selatan, Khan Younis., kedua belah pihak melaporkan peningkatan besar pertempuran di wilayah utara
Di saat yang sama solidaritas kaum muslimin di Indonesia sedang menggalang dana bantuan untuk rakyat Palestina. Hanya dalam waktu sekitar tiga jam Jamaah yang hadir antusias membantu perjuangan rakyat Palestina terkumpul dana lebih dari RP 100 juta. Acara tersebut diprakarsai oleh Univesitas NU Surabaya .
“Konflik Gaza sebagai wujud perlawanan HAMAS ( Gerakan Perlawan Islam / حراكه المقومة الاسلامية ) terhadap Israel,” kata mantan Waka-BIN, As’ad Said Ali, Minggu, 10/12/23.
Serangan mendadak ( surprise attack ) HAMAS dengan senjata canggih buatan Iran berhasil menembus pertahanan Israel / Iron dome yang sebelumnya dibanggakan tidak tembus.
Jatuh ribuan korban di kedua belah pihak yang relatif besar. Rakyat Israel marah kepada PM Netanyahu yang berhaluan keras ,sehingga kemungkinan terjadi pergantian kabinet Israel.
Perang sekarang ini mirip dengan perang Arab – Israel tahu 1973, dimana pasukan Mesir mampu mebembus Barlev Zone di tebing Timur Terusan Suez yang berdampak Israel menyerahkan Sinai kepada Mesir.
“Saatnya Indonesia membantu perjuangan rakyat Palestina dengan cara mendamaikan konflik Arab – Israel,” seru KH. As’ad.
Menurutnya, Sebagai juru damai , Indonesia wajib membuka kontak keduanya, pihak Palestina ( sudah ada hubungan diplomatik ) dan Israel ( belum ada hubungan diplomatik / sesuai Konstitusi).
Cara yang mungkin adalah mendinamisir hubungan konsuler guna memungkinkan bangsa dan Rakyat Indonesia membantu rakyat Palestina.
Indonesia hendaknya mendorong warga negaranya berziarah ke Al Aqsha ( bagi kaum muslim ) dan ke Beth Lehem ( gua kelahiran nabi Isa AS ) bagi kaum Nasrani.
Warga Palestina akan diuntungkan secara ekonomi / perdagangan dan pada sisi lain Indonesia mempunyai saluran kontak walaupun terbatas / non diplomatik dengan Israel. Jika itu terjadi maka Indonesia bisa TAMPIL SEBAGAI JURU DAMAI. (Red 01)