Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2024 adalah sebuah proses demokrasi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk masa bakti 2024–2029. Pilpres 2024 akan berlangsung pada 14 Februari 2024.
Elektabilitas yang beda tipis di antara nama-nama kandidat calon presiden membuat posisi calon wakil presiden
menjadi penting. Posisi cawapres dinilai bisa jadi penentu kemenangan Pilpres 2024.
Tiga capres yang sudah muncul pada Pemilihan Umum 2024, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan, tidak ada yang memiliki tingkat elektabilitas 60 persen sebagai calon presiden. Hal ini membuat posisi calon wakil presiden menjadi kunci pemenangan pemilu mendatang. Di sisi lain, seluruh koalisi tampak masih sibuk menentukan pendamping bakal capres masing-masing. Maka, figur calon wakil presiden yang tepat akan menjadi penentu kemenangan dalam Pilpres 2024 .
Sampai saat ini, figur cawapres pendamping ketiga tokoh tersebut masih menjadi teka-teki. Sepertinya memang calon wakil presiden akan menjadi penentu kemenangan pilpres pada kontestasi tahun 2024.
Ada tiga faktor yang membuat pemilihan sosok cawapres yang tepat menjadi kunci dalam pemenangan gelaran Pilpres 2024, faktor tersebut yaitu :
faktor pertama adalah semua bakal capres itu bukan petahana. Dengan begitu, masyarakat akan disajikan barang baru dalam pesta demokrasi mendatang.
Jadi pertarungan capres tapi kontestasinya seperti cawapres karena semua capres pendatang baru.
Kemudian faktor kedua yang menjadikan cawapres menjadi sosok kunci, adalah belum adanya angka pasti dari hasil survei yang konsisten menyatakan salah satu sosok capres menang. Artinya rentang margin of eror itu kontestasinya masih sangat dinamis, masih kompetitif. Peluang kemenangan bisa diraih Pak Prabowo, Anies, dan Ganjar. Jadi ini membuat mengapa demikian faktor cawapres jadi penentu kemenangan pilpres mendatang.
Lalu faktor ketiga, dalam pemilihan pilpres kali ini, masih tingginya angka swing voters, atau basis pemilih yang bisa berubah-ubah dalam menentukan pilihannya. Tidak ada yang terlalu terjadi strong votersnya kuat. Artinya masih ada migrasi-migrasi, swing votersnya masih besar. Pemilih yang mantap kadangkala preferensinya capres dan cawapres, jadi harus seimbang
Pada tanggal 14 Februari 2024 nanti akan jadi hari penghakiman untuk pasangan yang salah memilih cawapres. Apalagi, bagi pasangan yang cawapresnya tidak berdampak secara elektoral maka bersiaplah untuk kalah.