Jakarta, – Maraknya aksi tawuran yang melibatkan remaja semakin meresahkan masyarakat. Menyikapi hal ini, Kecamatan Sawah Besar bersama tiga pilar Kapolsek, Danramil, serta unsur pemerintah daerah mengambil langkah tegas dengan menandatangani pakta integritas dan meningkatkan pengawasan ketat untuk mencegah bentrokan antar kelompok remaja.
Wakil Camat Sawah Besar, Andre Ravinic, menegaskan bahwa aksi tawuran harus dihentikan karena tidak mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Salah satu upaya konkret yang telah dilakukan adalah pemasangan CCTV di lokasi-lokasi rawan tawuran, dengan RW 07 Kalianyar sebagai pilot project. “Alhamdulillah, RW 07 sudah memasang CCTV di titik-titik rawan. Ini akan menjadi contoh bagi RW lain untuk melakukan hal yang sama,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Selasa (11/2/25).
Selain teknologi pengawasan, pendekatan pembinaan mental dan akhlak remaja juga menjadi prioritas. Andre menekankan pentingnya pendidikan agama sejak dini untuk membangun karakter anak-anak agar tidak mudah terprovokasi dan terjerumus dalam aksi kekerasan.
Tawuran remaja umumnya terjadi pada malam hari hingga dini hari, terutama menjelang hari libur sekolah. Untuk mengantisipasi hal ini, tim gabungan dari Satpol PP, Dishub, Kepolisian, dan TNI mengintensifkan patroli malam, terutama saat malam Minggu dan hari-hari besar. “Menjelang bulan Ramadhan, patroli akan kami tingkatkan demi menjaga kesucian bulan suci dan memastikan anak-anak tidak menodainya dengan aksi tawuran,” tambahnya.
Andre sosok yang low profile dengan awak media, dia, juga mengajak seluruh warga Sawah Besar untuk aktif menjaga keamanan lingkungan. “Kesadaran masyarakat sangat penting. Kita semua harus merasa memiliki lingkungan ini dan bersama-sama menjaga ketertiban serta integritas wilayah kita,” pungkasnya.
Langkah tegas Kecamatan Sawah Besar ini diharapkan bisa menjadi model pencegahan tawuran di wilayah lain dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi generasi muda.
(**)