Jakarta – Demokrasi yang dibangun tanpa etika politik akan menjadikan Demokrasi yang kacau balau. Kondisi seperti itulah yang terjadi pada saat ini di mana elit politik pada lupa daratan.
Etika kepemimpinan sudah hilang dari Indonesia. Begitu pula dengan etika politik. Oleh karena itu, perlu dilakukan perubahan dan pencerahan.
Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia setelah India dan Amerika. Agar perkembangan demokrasi menjadi semakin baik maka proses demokrasi harus dilandasi etika.
“Menyimak kisruh politik akhir- akhir ini akarnya adalah hilangnya etika atau akhlak bernegara,” kata mantan Waka-BIN itu seperti dalam tulisan di facebooknya, Sabtu, 27/1/24.
Menurutnya, dengan hilangnya etika maka banyak diantara penyelenggara negara yang lupa daratan seperti kata Bu Mega.
“Inilah saat yang tepat, pentingnya sebagai anak bangsa untuk menata kembali kehidupan berbangsa dan bernegara,” ajak KH. As’ad.
Dia melanjutkan, selain itu bangsa Indonesia harus mengukuhkan kembali cita- cita bernegara yang menjadi kabur sejak amandemen UUD 2002. (Red 01)