WONOGIRI | NASIONALONLINE.ID – Acara sosialisasi 4 Pilar yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal. acara tersebut langsung diimplementasikan, di laksanakan di Kampung Pancasila.
Hj. Endang Maria Astuti Anggota, DPR RI, bersama stakeholder bersama masyarakat, tokoh Agama, Koramil, Polsek, dan Siswa-Siswi. mengelar acara kampung Pancasila. di laksanakan baru-baru ini, Kampung Pancasila yang berada di desa wilayah Kabupaten, Wonogiri, Jawa-tengah.
“Pancasila sebagai simbul pencanangan Kampung Pancasila,” kata Endang Maria Astuti.
Sebagai miniatur Indonesia, karena disana kehidupan sosial kemasyarakatan begitu beragam, mulai penganut agama yang bermacam – macam, kesenian dan budaya yang beraneka ragam. Semua hidup rukun begitu indah.
“Kegiatan pecanangan kampung Pancasila dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian warga dalam rangka upaya menjaga berdiri tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ini harus terus dibina sebab di Desa masyarakatnya begitu beragam, sehingga apa bila itu tidak dibina dengan baik dan ada oknum yang ingin memecah belah akan mudah sekali terjadi gesekan antar masyarakat,” ungkap Hj. Endang.
Lebih lanjut, Acara pencanangan kampung Pancasila di Desa yang berada di Wonogiri, dihadiri Muspida, tokoh lintas agama, anak muda, Siswa-Siswi, koramil, Polsek setempat. tidak ketinggalan masyarakat desa yang ada di Wonogiri, Jawa-tengah.
Dalam acar, dilanjutkan doa semua agama yang seperti Islam, Kristen, Protestan, Hindu, Budha dan kepercayaan.
Desa yang ada di kabupaten, Wonogiri, Jawa-tengah. dijadikan desa Pancasila karena merupakan desa yang sangat majemuk terdiri dari berbagai macam agama tetapi sangat rukun dan damai Pancasila merupakan lambang dasar Negara Indonesia. sebagai simbul bangsa yang di dalamnya memiliki arti dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Kami mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya dengan inisiatif pencanangan desa berada di kab. Wonogiri, sebagai desa Pancasila. Kita semua penuh perbedaan karena perbedaan itu penting tetapi bukan berarti kita bermusuhan akan tetapi dengan perbedaan kita harus bersatu dan lebih rukun.
“karena kita merupakan warga negara Indonesia yang terbingkai dengan bhineka tunggal ika,” ujar Politisi Partai Golkar dapil, Jawa-tengah IV meliputi, Wonogiri, Sragen, karanganyar.
Ibu-ibu bersama masyarakat mengelar tarian yang menjadikan Kearifan lokal merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi.
“Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar/bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri,” ungkap salah satu masyarakat.
Kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi.
(Red/rls/03)