Jakarta – Struktur masyarakat Indonesia bercorak nasionalis-religius. Perlu diketahui bahwa PDIP adalah partai yang nasionalis dan NU merepresantikan organesasi keagamaan yang
bercorak relijgius. Oleh karena itulah KH. As’ad Said Ali mendukung kalaborasi antara PDIP dan NU yang mengusung pasangan Ganjar-Mahfud.
“Bangsa Indonesia harus menempatkan penghormatan kepada sistem nilai kebangsaan terhadap nilai-nilai religius itu sendiri,” tegas mantan Waka-BIN itu, seperti yang dikutip dari suarantbcom, Kamis, 28/12/23.
Pada pesta demokrasi 2024 pasangan Ganjar-Mahfuf secara personal mewakili kelompok nasionalis-relijgius. Itu juga alasan KH. As’ad Said Ali mendukung ganjar dari partai nasionalis sebagai calon presiden dan Mahfud MD sebagai seorang yang relgius dari NU.
Selain itu. Saat KH. As’ad bersilaturrahmi di kediaman ulama karismatik dari Banten, KH. Buya Muhtadi, beliau menyarankan agar mendukung pasangan Ganjar-Mahfud, karena menurut KH.Buya Muhtadi, Mahfud itu orang Madura pasti kadar NU-nya tidak diragukan lagi. Sementara Ganjar yang dari PDIP waktu pemilihan Gubernur Jawa Tengah juga didukung oleh Kyai karismatik dari Sarang, KH. Maimun Zuber.
“Pada Pilrpres 2019 saya dukung Jokowi juga atas saran seoarang KH. Dimyati Rais, dan Jokowi yang berpasangan dengan KH. Ma’ruf Amin menang. Memang kebanyakan para Kyai itu pintar dan pridiksinya sering tepat,” katanya.
Selain alasan-alasan di atas, KH. As’ad mendukung pasangan Ganjar-Mahfud adalah alasan spiritual. “Insya Allah pasangan Ganjar-Mahfud menang pada pilpres 2024,” sebut KH. As’ad.
Menurutnya, Mahfud MD yang merupakan guru bangsa dari Jawa Timur ini, orangnya sangat berani dalam penegakkan hukum melawan para koruptor.
KH. As’ad menceritakan pilpres tahun 2019, sebenarnya pak Jokowi memilih pak Mahfud sebagai wakilnya, namun pada akhirnya KH. Ma’ruf Amin menjadi wakil Jokowi.
Pada Pilpres 2019 para pengusaha berharap pak Mahfud menjadi wakilnya Jokowi karena mereka ingin kepastian hukun untuk menjamin keamanan investasi. Sementata mereka juga tidak percaya begitu percaya kemampuan KH. Ma’ruf Amin dalam penegakkan hukum.
Kalau Mahfud MD pada pilpres 2019 jadi wakilnya Jokowi para koruptor akan ketakutan karena Mahfud merupakan Ahli hukum dan seorang yang pemberani dan tidak pandang bulu dalam penegakkan hukum.
“Saya optimis, pasangan Ganjar Mahfud akan memenangkan pilpres pada gelaran pesta demokrasi pemilu 14 februari 2024, karena keduanya merepresentasikan Nasionalis-Religius yang merupakan corak masyarakat Indonesia.” tegas KH. As’ad.
KH. As’ad berharap, pesta demokrasi 2024 berjalan lancar, jujur dan adil, serta sejuk dan penuh kedamaian. Untuk itu para pendukung pasangan capres-capwapres tidak perlu saling menyerang satu sama lain apalagi memfitnah. Dengan demikian gelaran demokrasi 14 februai tahun 2024 tidak meninggalkan polarisasi di masyarakat seperti pilpres tahun 2019 yang lalu. (Red 01)