Jakarta – KH. As’ad menunjukkan foto lama ketika berkunjung ke pondok pesantren di Kabul, Afghanistan, sebelum Taliban berkuasa.
“Yang pakai kopiah ala Afghanistan adalah Ketua NUA Dr Fazlani Kakar . Sedang yang pakai peci adalah seorang ulama, sekaligus Dokter sebagai pimpinan ponpes, saya lupa namanya,” ujar KH. As’ad.
Menurut cerita KH As’ad, ada sekitar 500 santri tinggal dan mengaji di ponpes tersebut. Sayang, dia hanya bisa membantu tidak seberapa pada hal mereka adalah anak yatim piatu korban perang.
NU Afganistan kini telah mendapat pengakuan dari pemerintah Taliban (Imarat Islam Afganistan).
“Saya ingin sekali berkunjung lagi ke Afghanistan tetapi situasi belum memungkinkan karena AS dan Negara Barat masih mengisolir Afghanistan, karena pemerintah Taliban dianggap teroris,” kata mantan Waka-BIN tersebut lewat Facebooknya, Sabtu, 16/12/23.
Menurutnya, mereka bukan teroris, terbukti mereka melarang personil ISIS menjadikan tanah Afghanistan sebagai pangkalan pasukan. “Doa-ku untuk-mu Afganistan,” pungkasnya. (Red 01)