Amerika Serikat – Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street dibuka beragam pada awal perdagangan hari ini. S&P 500 dan Nasdaq berhasil menguat karena dukungan dari hasil kinerja keuangan saham-saham teknologi, namun melemahnya Dow Jones karena pasar Wall Street masih rentan usai rilisnya data pekerjaan yang cenderung menguat.
Pada perdagangan Jumat 2/2/24, Dow Jones dibuka melemah 0,19% di level 38.448,1, sementara S&P 500 dibuka lebih tinggi atau naik 0,13% di level 4.912,8, dan Nasdaq dibuka terapresiasi 0,29% di level 15.406,13.
Sementara pada perdagangan Kamis 1/2/24 Dow Jones ditutup menguat 0,97% di level 38.519,77, diikuti dengan lonjakan S&P 500 sebesar 1,17% di level 4.906,19, dan Nasdaq melesat 1,29% di level 15.361,64.
Nasdaq yang berisikan saham-saham teknologi dibuka positif pada awal perdagangan Jumat karena investor menyambut laporan triwulanan yang kuat dari Meta Platforms dan Amazon.com, sementara laporan pekerjaan yang kuat menjaga sentimen optimis tetap terkendali.
Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan angka gaji non-pertanian (Non-Farm Payrolls) meningkat sebesar 353.000 pada periode Januari 2024, jauh lebih tinggi dari perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Reuters sebesar 180.000.
Pengangguran mencapai 3,7% di bulan Januari 2024, lebih rendah dari perkiraan 3,8%. Namun capaian pada bulan Januari 2024 tidak berubah, masih sama seperti periode Desember 2023 yang mencapai 3,7%.
“Laporan pekerjaan yang kuat menunjukkan bahwa permintaan di pasar tenaga kerja lebih tinggi dari perkiraan,” ujar Richard Flynn, direktur pelaksana Charles Schwab Inggris, dilansir dari Reuters.
“Meskipun suku bunga yang lebih rendah pasti akan disambut baik, namun menjadi semakin jelas bahwa pasar dan perekonomian mampu mengatasi dengan baik lingkungan suku bunga tinggi, sehingga investor mungkin merasa bahwa kebutuhan akan pelonggaran kebijakan moneter tidak terlalu mendesak,” tambah Flynn.
Namun terdapat hal lain yang masih mendorong penguatan pasar Wall Street, Meta (META.O) melonjak 17,2% dalam perdagangan pra-pasar setelah menerbitkan dividen pertamanya menjelang ulang tahun ke-20 Facebook, bersamaan dengan pendapatan dan laba yang mengalahkan penjualan iklan yang kuat di periode belanja liburan.
Perusahaan media sosial lainnya Snap (SNAP.N) dan Pinterest (PINS.N) masing-masing naik hampir 5%.
Amazon.com (AMZN.O) melonjak 7,2% menyusul penurunan laba pada kuartal keempat karena fitur AI generatif baru di bisnis cloud dan e-niaga mendorong pertumbuhan yang kuat selama periode liburan penting.
“Rasanya situasi yang lebih sehat jika pasar didorong oleh laba yang kuat dan kesuksesan perusahaan daripada terus-menerus menebak-nebak kapan bank sentral akan menurunkan suku bunganya,” ujar direktur investasi AJ Bell, Russ Mould, dilansir dari Reuters.
Di sisi lain, saham Apple (AAPL.O) turun 3,5% setelah memperkirakan penurunan penjualan iPhone dan menargetkan pendapatan keseluruhan sebesar US$6 miliar di bawah ekspektasi, karena terpukulnya bisnis Apple di China.
Laba dari trio teknologi ini, yang merupakan bagian dari kelompok saham megacap yang populer disebut “Magnificent 7”, kemungkinan akan mengimbangi beberapa kekhawatiran atas valuasinya yang mahal dan bobotnya yang terlalu besar di S&P 500, setelah Alphabet (GOOGL.O) dan Microsoft (MSFT.O) mengeluarkan biaya AI yang mengecewakan, hingga proyeksi dan peringatan pertumbuhan Tesla (TSLA.O).
Adapun, Nvidia (NVDA.O) mengalami lonjakan nilai pasar yang memecahkan rekor pada bulan Januari 2024, didorong oleh meningkatnya optimisme kecerdasan buatan (AI), proyeksi analis yang positif, dan pengumuman perluasan penawaran AI.
Pada sesi sebelumnya, Wall Street rebound dari aksi jual pada perdagangan Rabu setelah The Federal Reserve (The Fed) membatalkan spekulasi bahwa penurunan suku bunga dapat dimulai pada awal bulan Maret 2024. (Red 01)