Tim Microbial Fuel Cell SMAU BP Amanatul Ummah usai menerima penghargaan di ajang World Invention Competition Exhibition 2022 yang diselenggarakan di Segi University, Malaysia
Mojokerto- Santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto berhasil mengembangkan alat Microbial Fuel Cell yang berfungsi untuk mengubah kotoran kambing menjadi energi listrik yang nantinya bisa bermanfaat untuk mengaliri listrik di daerah terpencil yang belum tersentuh listrik.
Penelitian yang dikembangkan dalam judul “Utilization of Goat’s Manure (Capra hircus) as Electricity Production by Using Microbial Fuel Cell Systems towards SDGs 2030” ini, berhasil meraih penghargaan pada kompetisi World Invention Competition Exhibition 2022 yang digelar di Segi University, Malaysia. Mereka mendapatkan Penghargaan Medali Emas dalam kegiatan yang berlangsung selama 5 hari, yakni mulai 26 hingga 30 September 2022.
Ketua Tim Penelitian, Bitta Putri mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan oleh tim memakan waktu 1 bulan ini, terinspirasi dari penelitian yang sudah dilakukan luar negeri.
“Atas dasar itu, Kami berinisiatif untuk mengaplikasikan dan membuktikan secara langsung, Jadi kami ingin membuktikan, betul bisa atau tidak Karena di Indonesia, belum pernah kami temukan ada yang mengaplikasikan kotoran sapi menjadi energi listrik.” Kata Bitta selaku ketua tim.
Selain Bitta, penelitian ini melibatkan Tata Wahyuninda, Safaat Restu Wijaya, Sunnatul Desi Imelia, Alya Fikri Setya Ananta, serta guru pembimbing Ahmad Sirajuddin, S.Kom, Kelima santriwati tersebut merupakan siswi SMA Unggulan berbasis pesantren Amanatul Ummah kelas 12.
Bitta menjelaskan untuk mengolah kotoran kambing menjadi listrik, ia menggunakan alat prototipe berbentuk semacam chamber dari plastic berukuran 9×16 cm. Kotoran kambing berfungsi sebagai substrat untuk membangkitkan listrik karena kandungan bakteri elektroaktifnya.
“Untuk prototype kami menggunakan kotoran kambing terlebih dahulu. Hasil pengukuran alat didapatkan setiap chambernya bisa menghasilkan 403 mV. Jadi jika ingin diaplikasikan untuk peralatan rumah tangga, tinggal diperbanyak jumlah chambernya serta ditambah lebih panjang lagi durasi atau waktu inkubasi bakterinya karena akan berpengaruh pada pertumbuhan bakteri yang semakin banyak pula. Ke depannya diharapkan bisa digunakan pada daerah-daerah terpencil yang belum teraliri listrik,” Jelas Bitta.
Alat temuan Siswa SMAU BP Amanatul Ummah mampu merubah kotoran menjadi listrik
Dalam kompetisi World Invention Competition Exhibition 2022 ini, Santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah bersaing dengan 273 tim dari 25 negara, yakni ( Malaysia, Indonesia, Thailand, Turki, Kazakstan, Filipina, Puerto Riko, Rumania, Uni Emirat Arab, Peru, Belarusia, Vietnam, Aljazair, Amerika Serikat, Turkmenistan, Iran, Sri Lanka, Meksiko, Hongkong, Tunisia, Korea Selatan, Afrika Selatan, India, Bangladesh, dan Nepal.