BEKASI, – Jurnalistik sebuah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang berprofesi sebagai jurnalis atau lazim disebut wartawan yang bekerja pada sebuah perusahaan Pers yang berbadan hukum Indonesia.
Kegiatan yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki dan menyimpan informasi baik berupa data atau fakta dan dipublikasikan melalui segala jenis saluran yang tersedia ini dilindungi oleh undang – undang Pers No. 40 Tahun 1999 dan UUD 45 Pasal 28 huruf f.
Perbedaan informasi berbasis media sosial dengan informasi berbasis jurnalistik ada pada sumber pewarta dimana informasi berbasis jurnalistik (produk jurnalistik) dirilis oleh sebuah perusahaan pers (media) berbadan hukum Indonesia dan disampaikan oleh jurnalis (wartawan) yang memiliki kompetensi dibidang jurnalistik dan bekerja di sebuah perusahaan Pers tersebut.
Sedangkan informasi berbasis media sosial disampaikan oleh sumber berita yang tidak jelas dan tidak berbadan hukum Indonesia tanpa adanya keterangan 5 W 1 H demi validitas sebuah informasi.
Oleh karena itulah orang – orang yang berprofesi jurnalis merasa perlu adanya sebuah gerakan riil untuk mencegah munculnya berita (informasi) hoax yang merugikan bahkan menyesatkan masyarakat (publik) sebagai konsumen informasi (berita).
Para Jurnalis yang berasal dari Jakarta, Surabaya,Malang, Bali, Kalimantan, Papua, Banten, Depok, Bekasi dan Karawang berkumpul menyatukan visi: Gerakan Mencegah Informasi Menyesatkan Publik (Hoax) di Kediaman salah seorang wartawan di Villa Gding Harapan 5 Ds.Satria Mekar RT 14 RW 12, Tambun Utara, Bekasi.
“Salah satu team pengagas silatirhami eks. keluarga besar media Amunisi mengatakan,”Kami merasa prihatin dengan kondisi media sosial saat ini, apa yang terjadi sangat merugikan profesi kami dan merugikan masyarakat, oleh karenanya kami berkumpul” ucapnya.
“Kami juga berharap pemerintah mendukung acara kami pada esok hari Sabtu 16/12/23 ini apalagi ini tahun politik yang harus dijaga kondusifitasnya” tandasnya.
Sementara itu Suherman Saleh pemegang sertifikat UKW Utama mengapresiasi langkah para Jurnalis tersebut,”ini langkah yang sangat tepat dalam menyikapi tahun politik yang berpotensi adanya negative campaign”.
(Red)