Jakarta – Jelang puncak arus mudik Hari Raya Idul Fitri 2023, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengunjungi 2 (dua) titik lokasi padat pemudik yakni Stasiun Pasar Senen dan Terminal Pulo Gebang guna mengecek kesiapan dan kelengkapan fasilitas penunjang yang ramah perempuan dan anak. Menteri PPPA menekankan pentingnya menciptakan situasi mudik yang aman dan nyaman bagi perempuan, anak, maupun lansia dan difabel.
“Mudik Hari Raya Idul Fitri tahun ini diprediksi akan mencapai lebih dari 120 juta pemudik dan melonjak hingga 50 persen dibandingkan tahun lalu. Dengan kondisi luar biasa ini, menciptakan situasi yang aman, nyaman, dan tentunya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan harus menjadi prioritas kita bersama. Terutama bagi pemudik yang menggunakan moda transportasi umum seperti kereta api dan bus, maka wajib meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari modus-modus kejahatan, kekerasan, hingga penculikan,” ujar Menteri PPPA dalam kunjungannya, Minggu (16/04).
Setibanya di Stasiun Pasar Senen, Menteri PPPA meninjau fasilitas tempat bermain anak yang diperuntukkan khusus bagi anak dan orang tua menghabiskan waktu tunggu jelang keberangkatan. Menteri PPPA pun meninjau ruang laktasi dan ruang kesehatan yang telah terstandardisasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi perempuan dan anak.
“Stasiun Pasar Senen telah memiliki fasilitas-fasilitas yang sudah terstandardisasi dalam memberikan kebutuhan spesifik bagi perempuan, anak, lansia, maupun difabel. Kehadiran fasilitas-fasilitas ini diharapkan mampu menciptakan kondisi mudik yang aman, nyaman, dan ramah perempuan dan anak. Apalagi kini PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah berkomitmen dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana kekerasan seksual (TPKS) dengan terus melakukan sosialisasi melalui siaran pengumuman baik di stasiun maupun di perjalanan dan langkah tegas berupa blacklist pelaku TPKS,” jelas Menteri PPPA.
Dalam kunjungannya, Menteri PPPA menyapa dan bercengkrama dengan para pemudik yang berada di area Stasiun Pasar Senen. Menteri PPPA pun meninjau gerbong Kereta Api Jayabaya jurusan Malang, Jawa Timur dan turut membagikan bingkisan kepada sejumlah perempuan dan anak yang berisikan kebutuhan spesifik perempuan dan anak seperti vitamin, obat-obatan, makanan ringan, dan hygiene kit.
Turut hadir mendampingi Menteri PPPA, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal menyampaikan komitmennya untuk terus memperbaiki dan meningkatkan fasilitas di stasiun kereta api dan gerbong kereta api, termasuk fasilitas bagi penyandang disabilitas.
“PT KAI dan DJKA berkomitmen untuk selalu memberikan fasilitas terbaik yang ramah bagi setiap kalangan, termasuk penyandang disabilitas. Kedepannya kami akan menyiapkan troli yang dapat mempermudah penyandang disabilitas untuk naik turun ke gerbong kereta api,” ungkap Risal.
Usai meninjau Stasiun Pasar Senen, Menteri PPPA mengunjungi Terminal Pulo Gebang. Dalam kunjungannya, Menteri PPPA meninjau Pos Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) yang menjadi pos layanan rujukan bagi perempuan dan anak yang mengalami kekerasan saat dalam perjalanan mudik.
“Di Terminal Pulo Gebang secara umum fasilitasnya sudah sangat baik. Pertama ada ruang laktasi, ruang bermain, pemeriksaan kesehatan, dan menariknya di terminal ini ada Pos Layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA). Pos layanan pengaduan kekerasan SAPA ini menjadi penting dalam memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak ketika menggunakan transportasi umum baik antar kota maupun antar provinsi,” kata Menteri PPPA.
Dengan adanya Pos Layanan SAPA, diharapkan pemudik dapat segera melaporkan tindak kekerasan yang dilihat, diketahui ataupun yang dialami, sehingga dapat langsung ditindaklanjuti.
Menteri PPPA menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, hingga pengelola Terminal Pulo Gebang yang telah berupaya mewujudkan perjalanan mudik yang ramah perempuan dan anak, serta bebas dari kekerasan.
“Komitmen dari Dishub Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan sangat luar biasa untuk memberikan yang terbaik bagi perempuan dan anak. Komitmen ini tidak hanya terlihat dari bus antar kota dan antar provinsi tapi juga dari moda transportasi lain seperti TransJakarta, LRT dan transportasi lainnya. Mudah-mudahan apa yang telah dilakukan ini bisa menjadi inspirasi bagi penyedia layanan transportasi lain untuk memberikan ruang yang aman bagi perempuan dan anak,” tutur Menteri PPPA. Dalam siaran pers nya.
Menteri PPPA menegaskan akan terus menjalin kolaborasi dengan Dishub DKI Jakarta untuk meningkatkan sarana prasarana yang ramah perempuan dan anak di terminal. Kemen PPPA akan mendorong tersedianya ruang laktasi yang dilengkapi dengan alat pumping dan kulkas untuk menyimpan asi, serta menguatkan peran layanan pengaduan kekerasan SAPA.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati yang menghimbau orang tua agar siaga dalam mengawasi anak sepanjang perjalanan mudik untuk menghindari anak yang terpisah dari keluarganya. Ai turut mengapresiasi upaya Dishub DKI Jakarta dan Pengelola Terminal dalam memberikan perlindungan bagi anak, salah satunya melalui penyediaan fasilitas tempat bermain bagi anak, sehingga orang tua akan lebih mudah mengawasi anak dan anak tidak jenuh ketika menunggu.
(Red-03/rls/*)