SEMARANG | NASIONALONLINE.ID – Di tengah maraknya dunia media sosial (medsos) bisa berdampak lunturnya nilai nilai Budaya sehingga genesi penerus nyaris tidak turut serta melestarikan Budaya leluhur kita.
Namun lain nya dengan Paguyuban Jaran Kepang , Langgeng Mudo Sari – Jetak Bandungan perlu mendapat Acungan Jempol. Lantaran pada pementasan di Jambu sempat memukai penonton. Lantaran dari sisi Busana , gerak Tarian terlebih dimainkan oleh kalangan wanita sehingga membuat suasana intertain terasa hidup.
Ahmad Tugiman sebagai ketua Paguyuban ketika diikonfirmasi awak media , dirinya mengatakan , Paguyuban yang di pimpin nya berdiri dari turun tumurun hingga sekarang dan ini menurut nya melaksanakan kebijakan para pendahulu.
“Saya sebagai ketua Paguyuban hanya meneruskan. Karena Paguyuban Reog Jetak berdiri dari jaman ke jaman jadi kami mewarisi Budaya lokal yang harus kita lestarikan” ujar Tugiman
Tugiman menambahkan , dalam tiap pementasan ada judul lakon legenda baik itu di ambil dari Majapahit , Mataram atau seperti babat Haryo Penangsang. Jadi tarian serta Busana juga kita sesuaikan dengan lakon.
Seperti diketahui Dalam pengalaman nya Jarang Kepang LMS sudah menghibur ratusan lokasi di berbagai daerah dari keperluan Hajatan hingga acara hari hari penting lainnya. Hal menunjukkan keberadaan Paguyuban Jaran Kepang Jetak sudah tidak diragukan lagi dalam kiprahnya untuk menghibur warga di berbagai daerah.
Sementara itu , salah satu pemain wanita (Sekar) ketika di konfirmasi dirinya terlibat aktif sebagai pelaku Jaran Kepang memang panggilan hati nya kedunia Seni yang telah ia geluti sejak kecil.
“saya memang suka dunia seni dan sejak kecil sudah suka tari terlebih tari jawa” ungkap Sekar. (NANO)