Indramayu – Resepsi pernikahan putra Prof. Kiai Asep Saifuddin, di haurgelis, Indramayu, jawa- barat. di rumah besannya bapak Usman. Hadir para tamu undangan acara dibuka oleh pembacan ayat suci Alquran dan diiringi music.
Acara yang penuh khidmat saat pembacaan ayat suci Alquran dan acara berjalan meriah.
Dalam sambutanya Kiai Asep menyampaikan, saat Ahad nikah di Surabaya di dihadiri oleh ulama-ulama besar dunia semoga mereka mendoakan kepada Azmi dan Neng Riri.
Ia melanjutkan, dalam berumah tangga biasanya memilih harta, kedudukan, kecantikan, dan agamanya tapi Kiai memilih karena agamanya.
“Azmi putra saya ini juga memilih berdasarkan agama seperti yang saya alami sendiri waktu memutuskan memilih istri saya,” tuturnya, Sabtu, 3/12/22.
Dan sebelum menentukan pilihan Kiai Asep selalu sholat istikhoroh anaknya Gus Azmi juga melakukan hal sama.
Dalam kesempatan tersebut Kiai Asep juga menceritakan kisah cintanya dengan istrinya dimana sebelumnya belum dikenalnya sama sekali.
Dan setelah menikah Istrinya masih terus melanjutkan pendidikan di madrasah Aliyah.
Putra saya Gus Azmi yang baru nikah ini juga akan melanjutkan kuliah di Belanda sementara Ning Riri istrinya akan melanjutkan studinya di Al Azhar Mesir.
Kiai Asep menyampaikan bahwa ilmu adalah kekuatan dan akan membuat seseorang akan kreatif dan berdaya, maka setelah menikah tidak ada alasan berhenti untuk menuntut ilmu.
Mereka bisa saling menyayangi untuk membamgun rumah tangga yang sakinah mawadah warohmah.
Sementara itu Kiai Munif dalam tausyiahnya mengatakan bahwa pernikahan adalah kejadian yang besar dan sakral.
Pernikahan adalah syariat yang paling tua dan ini dilakukan oleh nabi Adam yang mas kawinya membaca 20 sholawat kepada nabi Muhammad walaupun nabi Muhamad belum ada pada saat itu.
Tanpa pernikahan tidak ada menjalankan syariat, tanpa pernikahan juga tidak akan bisa membangun peradaban yang berkesinambungan.
Ia juga menyinggung tentang LGBT di mana hal itu sangat dilarang oleh Islam bahkan hukumnya haram.
Menurutnya setelah menikah seseorang berarti sudah memenuhi separuh dari imanya.
Dan yang lebih menyenangkan semua yang dilakukan pasangan yang sudah menikah bernilai ibadah.
Ia menyampaikan bahwa tidak ada yang sempurna dalam membangun rumah tangga maka harus siap menghadapi segala rintangan dalam membangun rumah tangga.
Menurut Kiai Munif Istri yang baik adalah bila dilihat menyenangkan, apabila diperintah maka harus menurut, bila di tinggal oleh suami harus bisa menjaga kehormatannya.
Kiai Munif berharap Gus Azmi dan Ning Riri memiliki anak yang banyak kalau perlu 11 agar seperti tim kesebelasan
“Saya berdoa dan berharap Gus Azmi dan Ning Riri dalam membangun rumah tangga mendapat berkah dari Allah SWT sehingga keluarganya menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah,” pungkasnya dalam dalam doa penutupnya. (Red 01)